Cara Install dan Konfigurasi DHCP Server pada Debian 10 Lengkap dan Praktis
Bagi kamu yang mencari tahu bagaimana cara konfigurasi DHCP Server Debian 10, kamu berada di tempat yang tepat. Simak tutorial berikut ini sampai tuntas, ya!
Pengertian DHCP
DHCP yang merupakan akronim dari Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang digunakan untuk secara otomatis menyebarkan alamat IP ke perangkat lain dengan mudah.
Dengan adanya DHCP, konfigurasi alamat IP tidak perlu dilakukan secara manual pada setiap komputer.
Tanpa DHCP, pengaturan ini akan menjadi merepotkan dan memakan banyak waktu, terutama pada jaringan yang besar.
IP Address, atau alamat IP, adalah barisan angka yang diberikan pada setiap perangkat untuk menghubungkannya dengan internet.
Alamat IP memungkinkan perangkat Anda mengakses berbagai hal seperti halaman web, email, dan lainnya.
Dengan menggunakan DHCP, alamat IP dapat didistribusikan secara otomatis kepada banyak perangkat dalam satu waktu. Oleh karena itu, DHCP digunakan pada jaringan dengan skala kecil maupun besar.
Perbedaan DHCP Server dan DHCP Client
Dalam DHCP, terdapat istilah DHCP server dan DHCP client. Apa perbedaan antara keduanya?
DHCP server adalah perangkat yang bertugas mengatur dan memberikan alamat IP secara otomatis kepada komputer-komputer client, sedangkan perangkat atau komputer lain yang menerima alamat IP dari DHCP server dikenal sebagai DHCP client.
Fungsi DHCP Server
Berikut ini beberapa fungsi penting yang dimiliki oleh DHCP server:
1. Mengelola dan Mendistribusikan Alamat IP
Fungsi utama DHCP adalah mengelola dan mendistribusikan alamat IP kepada komputer-komputer client.
Proses distribusi ini dapat dilakukan secara otomatis ke banyak perangkat sekaligus sehingga pengguna tidak perlu melakukan konfigurasi pada setiap komputer secara manual.
2. Mencegah Konflik IP
Konflik IP biasa terjadi apabila terdapat alamat IP yang sama pada dua perangkat atau lebih. Jika hal ini terjadi, kedua perangkat tersebut tidak akan dapat terhubung dengan jaringan.
DHCP dapat membantu menghindari kesalahan dalam pembagian alamat IP dan mengelola pembagian tersebut dengan baik sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan sangat minim.
3. Memperbarui Alamat IP secara Otomatis
Alamat IP yang diberikan oleh DHCP server biasanya memiliki batas waktu pemakaian atau masa kadaluarsa.
Saat alamat IP masih dipakai, tetapi masa pemakaian sudah habis, pengguna perlu mengupdate atau meminta alamat IP baru.
Dengan DHCP, proses pembaruan alamat IP dapat dilakukan secara otomatis tanpa perlu melakukan konfigurasi ulang.
4. Mendukung Penggunaan Kembali Alamat IP
Alamat IP yang tidak terpakai bisa digunakan lagi oleh komputer client. Sebelum menggunakan alamat IP kembali, pastikan bahwa tidak ada komputer lain yang menggunakan alamat IP tersebut.
DHCP server akan membantu pengguna memeriksa ketersediaan dan keberadaan alamat IP tersebut, sehingga alamat IP dapat digunakan kembali.
Sebelum memasuki inti tutorial, ada baiknya pembaca juga bisa menyimak artikel pengertian DHCP Server dan cara konfigurasi dua access point dengan router di packet tracer.
Cara Konfigurasi DHCP Server Debian 10
Berikut ini adalah cara konfigurasi DHCP Server Debian 10 yang bisa kamu praktikkan:
Pertama, siapkan terlebih dahulu virtual machine DHCP Server dan Windows 7 Client. Windows 7 akan menjadi client dari DHCP Server ini.
Sebelum konfigurasi, ubah terlebih dahulu network server menjadi internal network yang digunakan sebagai penghubung antar virtual machine. Selain itu, untuk antar virtual machine menggunakan adapter network yang sama.
Pada DHCP Server, klik tombol Start.
Saat muncul notifiikasi, pilih tombol Switch.
Konfigurasi terlebih dahulu networknya dengan mengetikkan perintah:
nano /etc/network/interfaces
Tekan Enter.
Ketikkan perintah:
auto enp0s3
iface enp0s3 inet static
address 192.168.1.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.1.0
broadcast 192.168.1.255
Setelah itu simpan.
Restart network dengan mengetikkan perintah:
nano /etc/init.d/networking restart
Lanjutkan dengan memberikan perintah:
ip a
Ketika konfigurasi sudah masuk, selanjutnya adalah masukkan file .iso Debian 10 yang sudah kamu miliki di DVD.
Caranya, buka window DHCP Server yang sedang berjalan, pilih menu Devices > Optical Drives > file debian.iso milikmu.
Pada notifikasi yang muncul, klik Switch.
Masukkan DVD Debian ke dalam repository virtual machine dengan memberikan perintah:
apt-cdrom add
Setelah itu, dapatkan update dengan perintah:
apt-get update
Tahap selanjutnya ialah menginstal paket DHCP Server dengan perintah sebagai berikut:
apt-get install isc-dhcp-server
Tunggu hingga proses instalasi paket DHCP Server selesai.
Setelah selesai instal paket DHCP Server, ketikkan perintah:
nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
Berikutnya, kamu perlu cari baris dengan tulisan berisi sebagai berikut:
# A slightly different configuration for an internal subnet.
Hapus tanda pagar di bawah teks tersebut sampai paling bawah. Hal ini bertujuan untuk mengaktifkan baris konfigurasi.
Pada bagian subnet, ganti dengan network, contohnya 192.168.1.0. Untuk netmask ganti dengan 255.255.255.0.
Range juga diubah sesuai keinginan, misalnya 192.168.1.10 192.168.1.15.
Ubah domain name servers bisa arahkan ke IP Debian, yaitu 192.168.1.1.
Ubah juga routers ke IP Debian, yakni 192.168.1.1 dan broadcast address menjadi 192.168.1.255.
Setelah semua sudah diubah, bisa simpan.
Langkah selanjutnya adalah mengubah default port DHCP Server. Buat perintah:
nano /etc/default/isc-dhcp-server
Karena portnya hanya satu, bisa ketikkan 'enp0s3' di celah baris INTERFACESv4="" atau INTERFACESv6="" sesuai versi. Setelah itu, simpan.
Restart DHCP Server dengan perintah:
nano /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
Pastikan tidak ada failed pada proses ini. Apabila muncul error failed kemungkinan terdapat penulisan syntax yang salah.
Ketika proses restart DHCP Server selesai, jalankan Windows 7 Client.
Ketika Windows 7 Client sudah berhasil booting, cek networknya. Jika masih identifying atau no internet access, bisa coba di-disable terlebih dahulu networknya dan enable kembali. Tujuannya adalah untuk merefresh protokol IP address jaringan.
Pastikan Windows 7 Client sudah tersambung dengan network yang benar dengan klik kanan pada network > Status > Details...
Cek dan pastikan DHCP Enabled, IP address, IP Subnet Mask, dan lainnya sudah betul seperti yang telah dilakukan konfigurasi tadi.
Dengan ini sudah terbukti bahwa DHCP Server sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan konfigurasi.
Sekian panduan cara install dan konfigurasi DHCP Server pada Debian 10 secara virtual yang bisa kamu lakukan dengan mengikuti langkah-langkah tersebut secara runtut hingga berhasil.