Buatkuingat.com - Internet telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Untuk mengakses internet, kita membutuhkan alamat IP publik. Namun, alamat IP publik yang tersedia sangat terbatas, terutama untuk jaringan skala kecil.

Untuk dapat mengakes sebuah website, tentunya kita melakukan akses ke internet. Ketika kita melakukan akses ke internet, kita membutuhkan sebuah alamat, yaitu Internet Protocol atau biasa disebut alamat IP.

Sebagai contoh, ketika kita sedang mengakses sebuah website, sebenarnya kita melakukan transmisi data, baik itu kita mengirimkan paket data ke situs web ataupun sebaliknya situs web mengirimkan kembali paket data kepada kita.

Sebuah komputer sedang mengakses website sehingga dia mentransmisikan paket yang kemudian paket tersebut kembali lagi ke komputer.

Sebuah komputer yang memiliki IP address 192.168.1.5 (sebagai contoh). Ini adalah IP address versi 6, salah satu bentuk pengalamatan yang ada saat ini.

IP address versi 6 itu sendiri terdiri dari 32 bit IP address. Artinya, ada 2 pangkat 32 alamat dengan kata lain sebanyak 4,2 miliar alamat IP.

Padahal, saat ini di bumi terdapat 8 miliar pengguna dan mungkin saja satu pengguna memiliki beberapa device sekaligus.

Sebagai contoh, kita memiliki satu buah laptop, dua buah smartphone, dan lain-lain sebagainya. Artinya, jumlah alamat IP yang dibutuhkan sangat banyak dan mungkin melebihi kapasitas IP address versi 4.

Untungnya, ada teknologi yang dapat membantu kita mengatasi keterbatasan alamat IP publik, yaitu Network Address Translation (NAT). NAT adalah teknologi yang dapat mengkonversi alamat IP privat menjadi alamat IP publik.

Apa Itu NAT?

NAT merupakan sebuah proses pemetaan alamat IP baik dari alamat lokal atau privat ke publik maupun sebaliknya.

Lantas, bagaimana cara kerja NAT?

Perhatikan juga cara limit bandwidth di mikrotik per IP Address dan cara konfigurasi BGP Routing lengkap di Packet Tracer.

Cara Kerja NAT

Misalnya, sebuah host yang memiliki alamat IP 192.168.1.5 ingin mengakses sebuah server dengan alamat IP 40.40.30.20 untuk mentransmisikan sebuah paket yang berupa pertanyaan "Berapa temperatur di wilayah Yogyakarta saat ini?"

Lalu, apa yang akan terjadi? Hal yang pertama terjadi adalah paket tersebut diberikan kop dari 192.168.1.5 ditujukan kepada 40.40.30.20 yang berisi pertanyaan "Berapa temperatur di wilayah Yogyakarta saat ini?".

Paket kemudian dikemas dan dikirimkan ke router. Di sini, router akan mengecek NAT forwarding. Jadi, router akan mengecek NAT forwarding table-nya. Kemudian dilihat ternyata dari 192.168.1.5:43201, maka akan dikeluarkan atau ditransmisikan melalui alamat publiknya, yaitu 12.15.16.14:24604.

Hal ini akan mengubah pesannya bukan dari 192.168.1.5, tetapi dari 12.15.16.14 dengan tujuan tetap ke alamat IP 40.40.30.20.

Pesan inilah yang dikirimkan melalui internet dan ditujukan ke alamat IP 40.40.30.20. Begitu pesan sampai dan diterima server, server pun akan membalas. Balasan dari server yang beralamatkan 40.40.30.20 akan dikirimkan ke alamat IP 12.15.16.14.

Jadi, nantinya tujuan yang akan dikirimkan kembali adalah ke alamat publiknya, bukan ke alamat lokalnya tadi. Tujuannya adalah tetap ke alamat publik yang tadi sudah diubah atau disesuaikan oleh router. Kemudian pesannya dikirimkan "Berapa temperatur di wilayah Yogyakarta saat ini?".

Sama seperti tadi, pesan ini dilihat dari 40.40.30.20 ke 12.15.16.14 akan ditransmisikan atau diterjemahkan ke 192.168.1.5.

NAT adalah teknologi yang penting dan bermanfaat. Dengan NAT, kita dapat meningkatkan efisiensi penggunaan IP publik, melindungi jaringan lokal dari serangan dari internet, dan memudahkan administrasi jaringan.