Artikel ini akan menjabarkan tentang langkah-langkah cara mengaktifkan Legacy Boot di Windows 10 dengan Mudah. Legacy Boot adalah metode booting tradisional yang digunakan oleh BIOS (Basic Input/Output System) untuk memuat sistem operasi pada komputer.

Berbeda dengan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface), Legacy Boot bekerja dengan sistem partisi MBR (Master Boot Record) dan sering digunakan pada perangkat lama yang tidak mendukung UEFI.

Pada beberapa kasus, pengguna perlu mengaktifkan Legacy Boot di Windows 10, terutama saat ingin menginstal sistem operasi lama atau menggunakan perangkat bootable yang tidak kompatibel dengan UEFI. Berikut adalah panduan lengkap untuk mengaktifkan Legacy Boot di Windows 10.

Langkah-Langkah Mengaktifkan Legacy Boot di Windows 10

Untuk mengaktifkan Legacy Boot di Windows 10, Anda harus mengakses pengaturan firmware UEFI terlebih dahulu. Ikuti langkah-langkah berikut:

1. Buka Pengaturan Windows 10

• Tekan tombol Windows + I pada keyboard untuk membuka Settings.
• Pilih opsi Update & Security.

2. Masuk ke Menu Recovery

• Pada panel kiri, pilih Recovery.
• Di bagian Advanced startup, klik tombol Restart now.

3. Akses Advanced Options

• Setelah komputer restart, pilih Troubleshoot dari daftar menu yang tersedia.
• Pilih Advanced options untuk melanjutkan ke pengaturan lanjutan.

4. Masuk ke UEFI Firmware Settings

• Pada menu Advanced options, pilih UEFI Firmware Settings.
• Klik Restart untuk masuk ke BIOS atau UEFI firmware.

5. Ubah Pengaturan Boot di BIOS

Setelah masuk ke BIOS, Anda perlu mengubah pengaturan boot agar menggunakan Legacy Boot:

• Cari tab Boot atau Advanced Boot Options (nama menu dapat bervariasi tergantung pada merek motherboard atau laptop yang digunakan).
• Ubah mode boot dari UEFI ke Legacy atau CSM (Compatibility Support Module).
• Simpan perubahan dengan menekan F10 dan pilih Yes untuk keluar dari BIOS.

Keuntungan dan Kekurangan Legacy Boot

Sebelum mengaktifkan Legacy Boot, penting untuk memahami keuntungan serta kekurangannya:

Keuntungan

1. Kompatibilitas dengan Perangkat Lama – Legacy Boot memungkinkan penggunaan sistem operasi lama yang tidak mendukung UEFI.
2. Mudah Dikonfigurasi – BIOS dengan Legacy Boot lebih sederhana dan tidak memerlukan pengaturan khusus seperti Secure Boot atau TPM (Trusted Platform Module).
3. Cocok untuk Dual Boot – Jika Anda ingin menjalankan dua sistem operasi, Legacy Boot sering kali lebih fleksibel dibandingkan dengan UEFI.

Kekurangan

• Tidak Mendukung Secure Boot – Legacy Boot tidak memiliki fitur keamanan tambahan seperti Secure Boot yang ada di UEFI.
• Batasan Partisi – Sistem MBR yang digunakan pada Legacy Boot hanya mendukung hingga 2TB per partisi dan maksimal empat partisi utama.
• Performa Booting Lebih Lambat – Dibandingkan dengan UEFI, Legacy Boot memuat sistem lebih lambat karena menggunakan metode booting konvensional.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Legacy Boot?

Meskipun UEFI kini lebih banyak digunakan, ada beberapa situasi di mana Legacy Boot lebih disarankan, seperti:

• Menginstal sistem operasi lama seperti Windows 7 atau Linux versi lama.
• Menggunakan perangkat bootable berbasis MBR.
• Mengatasi kendala kompatibilitas saat komputer tidak dapat boot dengan mode UEFI.

Kesimpulan: Mengaktifkan Legacy Boot di Windows 10 dapat dilakukan dengan mudah melalui pengaturan UEFI firmware. Meskipun memiliki kelebihan dalam kompatibilitas dengan perangkat lama, Legacy Boot juga memiliki keterbatasan dibandingkan dengan UEFI. Sebelum mengubah mode boot, pastikan Anda memahami kebutuhan sistem dan kompatibilitas perangkat keras agar tidak mengalami kendala saat melakukan instalasi atau booting sistem operasi.

Dengan mengikuti panduan di atas, Anda bisa mengaktifkan Legacy Boot dengan aman dan memaksimalkan penggunaan perangkat sesuai kebutuhan Anda.